Pakaian adat Lombok untuk pria sering disebut Pegon. Terdiri dari Cappuq atau Sapuk, merupakan mahkota yang ditaruh di atas kepala. Mahkota digunakan sebagai lambang penghormatan pada Tuhan Yang Maha Esa. Pegon merupakan baju yang mendapat pengaruh adat Jawa dan mengadopsi model jas Eropa. Untuk memudahkan pemakai, biasanya ada celah terbuka di bagian belakang Pegon.
Leangatau Dodot, yaitu kain songket yang berfungsi untuk menyelipkan keris. Kain ini digunakan dengan cara melilitkannya di pinggang. Kain songket yang digunakan beragam motifnya, ada Subahnale, Keker, dan Bintang Empet
Kain dalam dengan wiron, yaitu jenis kain yang digunakna sebagai penutup tubuh bagian bawah yang dililitkan dari pinggang hingga sebatas mata kaki dengan ujung tengah lurus menjuntai ke bawah. Dalam penggunaan kain wirontidak diperkenankan untuk memakai kain polos berwarna putih atau merah, melainkan kain bermotif khas Lombok dengan campuran motif batik Jawa.
Untuk perlengkapan pendukung ada keris dan selendang Umbak. yaitu sapuk yang khusus diperuntukkan bagi para pemangku adat atau pengayom masyarakat. Pembuatannya dilakukan dengan ritual khususu dalam keluarga sasak. Jenis kain yang digunakan umumnya berwarna merah dan hitam dengan panjang berkisar empat meter yang dihiasi dengan kepeng bolong.
0 Reviews:
Post Your Review